I don’t need an admin, I need a MANAGER please..

Dear world,

 

So.. this is the classic me. When everything’s going hectic, I’ll be here. Yes, making another absurd post.

In this lovely and sunny Sunday, I actually have to do some photoshoot for the upcoming shoes. But since outside, the sun is so likely ready to burn your skin – this is exaggerating, I postpone the photoshoot till the heat is friendly. And I use this excuse to make a post! HAHAHAHA *evil’s laugh*

You know, people say when you chose to be an entrepreneur, you have to be ready to wear ALL hats. Currently, not just the hats, I also run things which should be done with the operational guys, you know like that packing and delivering the packages, driving, buying the materials, loading them to the car, and those those operational stuffs. What a wonderwoman me. Hell no.

Now I won’t talking about that wonderwoman stuff since I’m not sexy (???). I’m gonna curhat about how. I. really. really. really. need. someone. who. can. share. thoughts. or. can. think. about. dream. and. hope. shoes. now. and. on. I need someone who can share the ideas about this business passionately. PASSIONATELY. Yes. Not just the babblings while we all can see, this people talk about something that his/her heart not in it. That would be empty.

Like seriously? I don’t need admin, I mean if I have to choose would I hire ten admins or a manager? I would choose to hire just a manager (+ couples of admins if allowed hehe, however admins are also important). Can I, can I? I have to talk to my soon-to-be investors about this.

Oh, and I still owe my thoughts and muscles for business plan. It is due this December. And, my market research is also due to this December. My birthdate is also due to this December. And I STILL HAVE TO MAKE SALES 18 millions due to this December. And I hope my life is not due to this December.

I’m so. freakin. out.

Wish me luck? :’)

 

d/e

Problems are problems.

Katanya, kata “masalah” itu terdengar negatif makanya sebisa mungkin dihindari penggunaan kata tersebut. Jadi, saya sempat setuju dengan pemikiran itu dan kemudian mendapati diri saya kesulitan mencari kata lain dari masalah ketika saya pada kenyataannya memang sedang berhadapan dengan masalah. Jadi, instead saying I’m facing a problem, I would rather choose: OH, IT”S A CHALLENGE FOR ME! Dan ga tau kenapa, itu kedengerannya lebih kayak.. menghibur diri. menyemangati diri dalam menghadapi masalah. Lah sesungguhnya?? Ya sama aja ga sih?

Masalah tetep masalah.

Problems are problems.

Seeeeebesar apapun saya berusaha menghindari penggunaan kata MASALAH. Realitanya, itu ya tetap masalah. Dan kita ga bisa ngehianatin juga kalii sama orang yg udah nemuin kata itu. Ehm. Ok, ga penting dibahas soal penemu katanya. Cuma, maksud saya, no matter how hard you are avoiding PROBLEMS, problems will always be there. Waiting you to solve them. Not to avoid them.

Jadi, ga masalah juga masalah terdengar negatif atau apa lah. Lah dia tetep masalah kan. Masalah yg memang nunggu utk dihadapi dan diselesaikan. face to face, Eye to eye, nose to nose.. oh we’re so this close (kayak kenal sama liriknya, Rihanna ya? *ngarang).

Dan kalau ga ada masalah, ga bisa belajar juga gimana melalui badai. Kece ga nih kata2nya.. (geli sendiri).

Gitu sih. Saya mulai berpedoman pada “Semesta terbentuk dari energi positif dan negatif”.

You know what I mean?

Because I don’t know what I mean. :/

 

d/e

 

 

True Beauty is..

Cantik itu bukan putih. Bukan rambut hitam lurus panjang. Bukan langsing. Bukan kaki jenjang. Bukan juga wajah lonjong. Atau tulang pipi tinggi.

Cantik bukan soal ras atau suku tertentu atau bangsa tertentu. Cantik bukan Barbie. Apalagi Miss Universe.

Cantik itu tidak tunggal. Bukan mainstream. Karna dia unik, dan ga bisa disamain antara satu orang dan orang lainnya. Cantik itu kombinasi. Antara apa yang kita punya secara lahiriah + apa yang terpancar dari dalam (jiwa, otak, hati, sikap, dsb dst). Itu cantik. Menurut gw. Dan jika di dunia ini gw bisa memusnahkan satu hal. Itu adalah..

WHITENING CREAM.

Dan produk-produk pemutih sejenisnya.

Sekian. Dan terima kasih.

 

d/e

 

Still 47,5 kgs, ppl.

Hey, world. Hello, dun.

Hello everyone.

So, been ignoring this blog quite long.. so.. now.. I’m back. *put sunglasses on

But.. guess what, I’ve been ignoring my diary for quite long time too.  Dan posting untuk nyeritain ini ga penting juga ya. Ya terus sekarang juga ga sedang mau posting sesuatu yg berbobot juga.. Cukup. Catatan kecil akhir-akhir ini.

Hey, do I look fatter?

People keep saying that. And I was like looking at myself like what they think on me. And I pretty agree with them.. But in fact, my weight is still in the same number: 47,5 kgs. And, it’s weird.. ya ga sih? Karna saya juga ngerasa sih memang di banyak bagian kayak makin berisi. Apa jangan2 isi angin doank yah makanya ga kebaca di timbangan? *bisa tahhh?? Apa jangan2 timbangannya rusak? Masa sih??? Ciyus? miapah? (lalu digeplak orang sebelah)

Atau jangan2 ini hanya sugesti saja? Serius banget sih.

Ga lah, .. ya tapi serius juga sih. Apalagi Towa bilang betis saya seksi. Dimana seksi adalah kata halusnya “OBESSED”. Dimana saya memang merasa betapa betis saya sungguh mirip gajah. Besaaaaaaaaarrr.. and once in a photoshoot day (*yeahh I’ve become a dadakan model for my shoes line while my mom become a dadakan photographer), I told my mom about how big my betis are. Then she said, “Itu betis hoki”. Ya Alloh.. mama.. …. AMINNNN. hahahahaha.. seriusan dah emak sayah memang ga ada duanya dalam membesarkan hati anaknya. Hahaha.

Even, these betis semakin dilihat semakin ngebuat saya pengen.

Olahraga.

Tapi hanya di bagian betis dan pahanya saja.

Bisa ga ya??

 

 

d/e

 

It’s Dream&Hope Shoes. :)

Wow, sudah sebulan saya ga post di sini.

Oh iya, belum nyapa.

Halo, Dunia! Hehehe.. haw ar yuuuuhhh? (*how are you)

Me? AWESOME. Hehehe.. so, I’ve just launched my shoes line. Yes, finally! *sujud syukur.

Namanya Dream&Hope Shoes.

Fyuh. Saking excited-nya jadi ga tau mau mulai ceritanya darimana. Pokoknya, per tanggal 09 Oktober, page Dream&Hope Shoes sudah bisa dilihat, alias foto-foto sepatunya resmi di-upload. Susah ya untuk dapet jumlah LIKE-nya. I’m still figuring it out till now. Sekarang sih sedang coba-coba berbagai cara untuk bangun basis “fans”nya. Cara.. yang.. saya.. percaya. Dan ini lagi “diriset” gimana hasilnya.

Oh ya, twitternya juga sudah adaaa.. Hehe ini nih: @dreamhopeshoes

Senang sih.. finally bisa jualan. Cuma ya cuma, semua memang ga semudah kelihatannya. Ada saat-saat yang kadang bikin down juga. Dan hampir tiap saat yang kepikiran ada si dream&hope shoes ini. Itu.. seriously, bikin otak panas. Tapi karna ini memang berbasis passion saya, jadi yaa, SENANG! Dibawa SENANG! Enjooooyyy like riding horse in the middle of jungle waiting for a prince. Ea. Apa sih inih..

Nanti saya post lagi yah.. Kita cerita-cerita lagi, dun. Sekarang mau coba promosiin page-nya Dream&Hope Shoes ke temen2 terdekat dulu. Baru 33 orang yang nge-like.. Di Twitter, baru 14 orang yang follow. hahahaha. *tiba2 suram. Jangan, jangan. Harus POSITIF.

AW, SEMANGAT, DELIN! Semangat, DUNIA!

Oh, BRING IT ON, BABY!

Go Viral, Go!

 

Smooch + Hug,

 

d/e

It’s like a wake-up call.

I know my research was going too long for people who keep hearing from me “I’m still on research.. I’m still on research .. I’m still on research”. Kadang suka tercetus gitu aja dari mereka, “Kok lama?” ; “Perasaan dari dulu riset melulu deh” ; “Riset kok ga selesai-selesai..”

Bukan hanya mereka yang gemas. Saya juga gemas. Kadang this research is kinda killing me. The longer it takes the longer I make money. Apalagi kalau mikirin saya ini masih jadi “beban” untuk JDF. Masih digaji pakai uang pribadinya Pak Januar. Saya kadang mikir, saya ini udah enak banget, “dimanjakan” untuk jadi entrepreneur. Ga perlu susah2 cari modal ke bank. Ga perlu ribet jatuh bangun sendiri. Saya sudah dipakaikan seatbelt istilahnya. Sudah dikasih banyak training gratis. Sudah dibimbing. Sudah dibekali. Tapi waktu yang saya habiskan untuk mempersiapkan bisnis ini, rasanya sudah makan waktu seabad, really killing me. I sometimes feel so not ready with their expectation on me. I’m always afraid that I will disappoint them, or I did? I’m afraid that they eventually think I’m not the right person to run a business. Ah, you’ll find me dying just to think about that. So the only thing I can do to distract this feeling, is just focusing on this research. There’s nothing wrong with the research itself sebenernya. Research yang berjalan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan. Timeline-nya pun sudah pas. Malah diawal saya bisa jauh lebih cepat dari timeline. Tapi, ketika masuk ujicoba sampel sepatu, di sinilah panasnya neraka mulai terasa.

Untuk bikin 3 sampel sepatu saja, bisa makan waktu 2 bulan. And fyi, I had 13 samples to make. That’s not included trials and errors. Not including time to get ideas for designing, the designing itself, exploring which materials fit with my designs, browsing every material stores, surveying material suppliers, and on and on. And like any other things in this life, there’s always the inbetweens. There are obstacles (I’m so much trying to not using word “problem” here) with the production capacity, workers, their time management, the ability of visualizing and implementing my designs, and also bad communication. And then I finally found out there’s one other big thing which becomes the main bottleneck.

Trust.

Don’t ask me, I do trust them. But they tend to underestimate of doing my orders, because it’s just one pair per model and then it’s new design so they have to spend extra time to visualize my design onto shoe pattern. And by their past experience, there were people like me, who order new design and only one pair, and after the shoes made, they carried the shoes and produce them in another place. So besides the things I mentioned before, this is why they kept postponing the production of my shoes. They’re afraid I’d be one of them. They mistrust me. And that’s normal. If I were them, maybe I would have that kind of feeling too. But I already talked with the shoemakers, and I think the only way to prove that I’m the right person to work with, is by ordering the shoes immediately. So yes, time to rush!

Now you can get the idea why my shoes research became so long. Besides, I really want to make sure my shoes would be those comfortable to wear.

As my mom ever said to me, I’m working with humans, not machines. Thus this shoes research doesn’t just burn numbers of calories, but also depletes my emotional storage. That’s why I eat a lot. hehehe. No, no.. kidding.

But you know, we won’t name it Research if we don’t learn anything from the mistakes or even successful hits we’ve made. Research is the time where we are allowed to make mistakes as much as we want. Real world outside there won’t let you do this for free. I presume.

Now, me? I’m even trying to handle myself, to remind myself to just focus on what I believe I’m doing. Right now, I believe I’m doing my research on the right track.

About people’s comments? It’s like a wake-up call for me. Now I’m trying to re-plan my plans. I’ll make sure there’s no single day wasted. Now I even put my money on risk. But that’s what entrepreneur all about right?

Wish me luck, Dun.

d/e

Strawberry

Bahwa sebuah kata itu punya makna, saya sangat percaya. Dan Strawberry adalah kata yang selalu terdengar manis dan berbau kebahagiaan. I’m so strawberry right now! 😀

Things which make me strawberry:

  1. Found a thought of life.
  2. My Sims3 is on delivery! Super strawberry for this weekend. Amin.
  3. Fall in love with my shoes.
  4. I have dream. And I’m on my way of making it happen.
  5. Blessed.
  6. I played basketball this morning with JDC friends.
  7. I had lunch with Mba Uke and Tita.
  8. Bercanda banyak hari ini. Happy! Ini relaksasi terbaik dan termurah sepanjang eksistensi saya di bumi. Hoho.
  9. Sudah lama ga main dance x-box kinec, so I’m thinking to do some moves at home. Mikirinnya aja udah bikin seneng.
  10. Ym-an sama sisca, becanda-becanda.
  11. It’s D. Initial. 😛
  12. And it’s raining. Tho heavy, but it’s raining! I love rain nowadays. Hihi.

Masih banyak sepertinya yang bikin saya strawberry hari ini. Tapi 12 sudah cukup menggambarkan alasan utamanya. Hey, world, tell me yours. Are you now in a strawberry or…. what? But I guess, you are more alike watermelon.

I love watermelon too.

😛

 

With so much strawberry,

 

d/e

Besok Agustusan. Lalu Lebaran.

Hai world..

So, I’m in the office right now, don’t know what to do. Since everything I wanted to finish today has been done. Yay for me! Jadi sekarang itu di kantor udah hawa-hawanya mudik. Orang-orang pada nge-tweet mudik. Kecuali si Mas Angga, yang barusan habis beli bendera, buat dipasang di istana bebeknya. Luar biasa bukan? Mungkin besok bebek-bebeknya mau pada upacara, makanya dia bela-belain beli bendera. Dan kemudian saya membayangkan Mas Angga yang jadi pemimpin upacaranya. Hahahaha lol. Oh ya, Mas Angga beberapa kali main ke blog ini, makanya saya secara lantang menyebutkan namanya hahahahaha. Mudah-mudahan dia baca ya, supaya kita tidak dibilang menggosip.

Jadi besok Agustusan yah.

Dan umur blog ini akan tepat….. 2 tahun? apa 3 tahun? Serius lho saya lupa. X_X

But ages are just numbers. Begitupula dengan umur sesuatu. Asik. Blog ini kan sesuatu. Apasih.

Tuh. Lihat. Udah efek-efek cuti nih.. jadi bawaannya ga jelas. Bawaannya mau nonton tv, sambil angkat kaki di rumah, sambil ngemil chiki. Bawaannya mau bobo siaanggg.. Trus bangun-bangun udah buka. Wah, itu plan saya buat lusa. Plan kamu apa, dun?

Dun, minta doanya ya. Abis lebaran inih.. udah masuk ke Business Plan. Business Plan-nya? Ya belom jadi lah dun. Kan baru kemarin selesai presentasi riset. Trus rencananya BPnya mau dikerjain pas liburan…. Ya, memang terdengar mustahil. Karna biasanya yang terjadi adalah, pekerjaan-pekerjaan yang diniatkan akan dikerjakan ketika liburan itu hampir tidak pernah terjadi. Belum pernah terjadi. Classic me, I know. Cuma kalau ga dikerjain pas liburan, kapan lagi coba saya ngerjain BPnya. 😦 Mau cepet-cepet jualan niiihhhh… Doain makanya ya Dun. Nanti saya akan mendoakan untuk kamu juga.

Oh, dan minggu depan saya mau ke Semarang lagi Dun. Wow, gonna say Hi again to Semarang! Senang deh.. Tapi itu juga kalo jadi. Hahaha.

Eh guess what? Postingan ini sangat diary sekali. So yes, I’m gonna cut the craps. And end our talks. Hehe. Niatnya cuma mau say Hi ke kamu world.

Hope this video will rock your day, Dun. 😉 With lyrics.

 

Bye.

 

d/e

Sides.

It’s a beautiful Monday morning.. I drove my (parent’s) car slowly. Cukup 40-50 km/ jam. Dan 60-70 km/jam untuk tol. Slowly, literally. Kadang kepikiran ngikutin truk yang berjalan lebih lambat di jalur sebelah kiri. Tapi lalu mengurungkan niat, karna sepertinya itu bakal kelihatan aneh. Tho’ I thought it’s gonna be fun.. slowly, di belakang truk, kayak keong yang lagi ngikutin gajah.

Biasanya dengerin 102.2 FM sepanjang perjalanan ke kantor.. Bedanya pagi ini, saya lebih milih teken tombol DISC. Dan dengerin lagu-lagu mellow yang selow. Like my driving. Oh, then my eyes slowly teary.. but frankly, ga netes. Cuma ngegantung aja. Seperti melihat jalan lewat kaca yang basah. Bahaya, I know.. tapi terus air matanya baik, dia cuma berdiam di ujung mata. Mungkin tahu kalau saya sedang menyetir.

Saya tidak menangis seperti pagi di beberapa hari yang lalu. Kali ini cuma berkaca-kaca. Padahal sebetulnya saya ingin menangis banyak. Nangisin apa juga ga tau. Mungkin tahu, tapi lalu mau berpura-pura tidak tahu.

Seperti slides, pikiran saya bergantian mengingat apa yang terjadi belakangan ini. Kalau makanan, mungkin seperti sajian menu yang berantakan yang rasanya ga karuan dan akan dilempar Chef Ramsay ke tong sampah sambil nyebutin kata-kata kotor tepat 3 cm di depan muka saya. Yang kemudian basah, karna kena cipratan ludahnya juga.

Mungkin saya tahu kenapa saya tidak bisa menangis pagi itu. Beberapa kali dentuman di balik tubuh saya mengalunkan irama gembira. Mengingatkan saya pada pagi biasanya. Saat-saat saya bernyanyi di dalam mobil, mencoba menyanyikan lagu yang saya tidak hafal liriknya, saat-saat tubuh saya mencoba bergerak (kalau tidak boleh dibilang berdansa haha) mengikuti irama lagu dan hati, atau saat-saat saya menatap sejenak ke atas memperhatikan langit yang selalu indah itu.

Dentuman bahagia, kabar baik, dan gambaran indah. Hal-hal itu tidak pernah membuat saya menangis.

Hati dan tubuh saya begitu baiknya. Mereka tidak membiarkan saya menangis pagi itu. Setelah kejahatan-kejahatan yang saya lakukan pada mereka.

Setelah kejahatan-kejahatan yang saya lakukan pada mereka.

Setelah kejahatan-kejahatan yang saya lakukan pada mereka.

Hal-hal ini yang membuat saya lalu ingin menangis.

Di pagi hari itu.

 

d/e